Acara tradisi penerimaan KRI Albakora-867 diawali dengan pengalungan bunga oleh Dansatrol dan pemasangan mahkota papua oleh Wakil Walikota Jayapura Bapak Ir Rustan Syahru dilanjutkan injak piring oleh Komandan KRI Albakora 867 yang merupakan simbol penerimaan sebagai warga baru Satrol Lantamal X dan warga baru kota Jayapura. Setelah itu Komandan KRI melewati jajar VBSS dan tim VBSS melaksanakan penghormatan. Kegiatan dilanjutkan foto bersama dan peninjauan ke kapal serta Joy Sailing oleh para undangan yang hadir.
KRI Albakora -867 merupakan salah satu Kapal perang Republik Indonesia yang telah diresmikan oleh Kasal pada tanggal 9 Juli 2018 di Jakarta. Kasal juga melantik dan mengukuhkan Mayor Laut (P) Sony Sartantyo yang merupakan lulusan AAL ke 51 sebagai Komandan KRI Albakora-867 yang pertama. Alut sista milik TNI AL ini adalah kapal perang karya anak bangsa yang diproduksi oleh PT Caputra Mitra Sejati Banten. Keberadaan KRI Albakora 867 akan memperkuat Satrol Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) X Jayapura.
Kapal patrol cepat PC-40 yang diresmikan ini memiliki spesifikasi Panjang 44,95 meter, lebar 7,9 meter, bobot 220 ton, dengan kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 18 knot dan kecepatan ekonomis 15 knot. Kapal ini dilengkapi dengan dua unit radar (JRC JMR-9225-6XN dan JRC JMA-9122-6XA) serta memiliki ketahanan kemampuan layar selama enam hari.
Sebagai senjata utama, KRI Albakora 867 telah dipasangi kanon Marlin WS kaliber 30 mm pada haluan. Marlin WS (Modular Advanced Remotely controlled Lightweight Naval Weapon Station) menggunakan basis senjata Oto Melara 30 mm.
Ciri khas Marlin WS, kanon ini dapat dioperasikan stand alone dengan remote control consol yang terdapat di PIT (Pusat Informasi Tempur). Namun Oto Melara 30 mm dapat pula diintegrasikan dengan CMS, menjadikan sistem senjata ini terkonfigurasi utuh dalam FCS (Fire Control System) yang melibatkan peran radar penjejak dan video tracking. Jalur yang digunakan dari terminal senjata ke CMS/FCS memakai teknologi LAN (Local Area Netwotk).
Pemberian nama “Albakora” diambil dari nama jenis ikan Tuna Putih yang memilki karakteristik kecepatan dan ketahanan dalam berenang, tentunya nama Albakora ini memberi makna mendalam yang diharapkan bahwa kapal bisa bergerak dengan cepat sesuai dengan fungsi asasinya sebagai kapal patroli yang mampu bermanuver cepat.
Danlantamal X mengharapkan kepada Komandan beserta seluruh prajurit pengawak KRI Albakora – 867, agar selalu menumbuhkan rasa bangga sekaligus bersyukur karena telah terpilih menjadi pengawak pertama kapal tersebut.
Lebih lanjut menegaskan bahwa Negara dan bangsa telah mempercayakan kepada kalian untuk memelihara dan mengoperasikan KRI ini sesuai dengan fungsi asasinya, oleh karena itu, saya instruksikan untuk merawat dan mengoperasikan KRI ini dengan sebaik-baiknya sehingga dapat mendukung tugas-tugas TNI Angkatan Laut yang semakin profesional.
Bagi TNI Angkatan Laut, keberhasilan membagun kapal PC-40 merupakan wujud peran TNI AL dalam memberdayakan kemampuan industri dalam negeri guna mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri. Keberhasilan ini juga merupakan salah satu solusi konkrit bagi Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dalam mengurangi ketergantungan dari negara lain terkait dengan pengadaan Alutsista TNI AL di masa mendatang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Danlantamal X Brigjen TNI (Mar) Ipung Purwadi M.M., Wakil Walikota Jayapura Ir. Rustan Sarru, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Propinsi Papua Bapak Supratikno, Kepala Kantor Imigrasi Jayapura Bapak Gatut Setiawan, Kepala Kantor SAR Jayapura Bapak Putu Arga S, Kepala Bea Cukai Jayapura bapak Nizwar, Kepala Karantina Pertanian Bapak Muklis Natsir, Kepala Karantina Perikanan Bapak Suardi, Perwakilan Ditpolairud Kompol Jafar.
|